Do'aku ....

Allahumma-rzuqni hubbaka wa hubba man yanfa'uni hubbuhu 'indaka. Allahumma ma razaqtani mimma uhibbu faj'alhu quwwatan li fima tuhibbu. Allahumma wa ma zawaita'anni mimma uhibbu faj'alhu faraghan li fimatuhibbu
Ya Allah, berilah aku rezeki cintaMu dan cinta orang yang bermanfaat buatku, cintanya di sisiMu.Ya Allah, segala yang Engkau rezekikan untukku di antara yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai kekuatanku untuk mendapatkan yang Engkau cintai. Ya Allah, apa yang Engkau singkirkan di antara sesuatu yang aku cintai, jadikan itu kebebasan untukku dalam segala hal yang Engkau cintai. (HR. al Tarmidzi)

Thursday, March 29, 2007

Menikah itu Harus Siap Hidup Senang...

Di sela-sela acara kajian (ketauan deh.. bukannya nyimak kajian, malah ngobrol ya... hehehe), aku sempat berbincang dengan salah satu sahabatku, menanyakan bagaimana rasanya setelah 2 bulan pernikahan, yang tentunya dijawabnya dengan penuh sumringah dan senyum ketika menjawab "Alhamdulillah.. Na. Enak banget deehhh..." (pasti jawabannya ada maksud bikin ngiri aku deh... hehehe..)

Kemudian ada kata-katanya yang membuatku menjadikannya satu catatan penting, yaitu:
"Menikah itu... kita harus siap hidup senang. Salah kalo menikah itu harus siap hidup susah. Kita harus siap senang hidup berdua, walaupun di rumah kontrakan sepetak. Kita harus siap senang makan sepiring berdua, senang dalam kondisi apapun selama menjadi suami istri."

Waahh... benar juga ya?! Selama ini aku sering mendengar kata-kata "Menikah itu harus siap hidup susah". Dan para kaum laki-lakipun banyak yang sebelum memutuskan menikahi seorang gadis (menurut cerita beberapa teman yaa..), terlebih dahulu mengemukakan kesulitan yang mungkin dijalani selama berkeluarga. Sehingga muncul pertanyaannya, "Siap hidup susah denganku?". Maksudnya mungkin untuk menyiapkan mental calon istri untuk menghadapi persoalan rumah tangga nantinya (terutama urusan materi). Kesannya jadi serem kaan..? Emangnya ada orang di dunia ini yang mau hidup susah? Bukan bermaksud materialistis loh...

Naahh... temanku itu memberi masukan yang kena banget (buat aku sih begitu..). "Hidup susah saat susah itu udah biasa, tapi kalo hidup senang saat susah itu luar biasa.. Gimanapun sulitnya kondisi kita, harus berusaha senang lah..".

Simple but really good...! Jika semua yang kita lakukan di dunia ini ditujukan hanya satu, untuk meraih ridha Allah SWT dan menuju jannahNya, rasanya apapun yang sulit akan terasa ringan dan hati lebih ikhlas dalam menjalani hidup. Sehingga tidak akan muncul kata-kata hidup susah. Kesulitan itu memang pasti ada. Tapi Allah telah menjanjikan "Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan". Jika kita yakini janji Allah dan benar-benar membenamkan dalam mindset kita bahwa selalu ada kemudahan, maka kita insya Allah bisa menjalani segala kesulitan dengan bahagia karena selalu ada harapan kemudahan yang Allah tawarkan di tiap-tiap kesulitan kita.

Wuihhh... Subhanallah... Allah Maha Baik dan Maha Pemberi Petunjuk. Dari sepotong kata-kata yang sederhana dari seorang sahabat, begitu banyak yang bisa diambil. Alhamdulillah...

Terima kasih ya Ukhti... :)